Dahulu
ada seorang guru,nama guru tersebut Zakaria.beliu biasa disapa para siswa dengan
panggilan pak zaka,sehari-harinya beliau bekerja sebagai guru kesenian dan
sekaligus menjadi penjaga sekolah dimana tempat ia mengabdikan diri sebagai
guru kesenian.umur pak zaka sudah tidak muda lagi,karena umurnya kini sudah
mencapai 50 tahun lebih,pak jaka tinggal bersama istrinya di perumahan sekolah
yang letaknya berada dibelakang
sekolah.istri pak zaka pun sudah lanjut usia yakni 50 tahun tak kala jauh dari
umur pak zaka,bu suri nama isri pak zaka selalu setia menemani pak zaka baik
dalam susah maupun senang.
Pak
zaka sangat disenangi oleh para siswa,karena cara mengajar beliau tidak
membosankan dan dalam kesehariannya pak zaka sangat senang bercanda gurau dengan siswa-siswanya tanpa
memilah-milah yang kaya maupun miskin.pak zakapun sangat rajin dalam
melaksanakan tugasnya sebagai penjaga sekolah dan sekaligus sebagai guru pengajar,walau
dalam keadaan sakit beliau tetap aktif bekerja tanpa mengeluh.pak zaka telah
lama mengidap penyakit komplikasi,beberapa minggu terakhir ini aku melihat pak
zaka sering pusing dan merasakan sakit kepala yang sangat hebat namun hanya ia
biarkan dan hanya ditanganinya sendiri yakni dengan minum obat sakit kepala
atau obat penghilang rasa sakit.
pada
suatu hari pak zaka sedang melakukan proses belajar mengajar di kelas 2A,saat
itu bel jam terakhir berbunyi tandanya para siswa boleh kembali ke rumah
masing-masing dan tiba-tiba hujan turun deras sekali.Saat itu aku sudah lama
menunggu jemputan yang biasanya datang menjemputku setiap pulang sekolah tetapi
tak kunjung datang,aku sudah sangat kedinginan sebab percikan air hujan yang
disertai angin kencang membasahi tubuhku yang hanya berlindung pada sebuah
pohon jati yang berada didepan sekolah.saat itu pak zaka yang sedang memeriksa
ruang depan apakah telah terkunci atau belum tak kala terkejut melihat ada
seorang siswa yang berdiri dibawah pohon dengan tubuh gemetaran,tanpa berfikir
panjang pak zaka pun segara menghampiriku yang saat itu sedang kebingungan
menunggu jemputan.kok belum pulang nak?kata pak zaka kepadaku”eh..bapak,ini pak
sedang menunggu jemputan..tetapi dari tadi saya tunggu belum datang
juga,biasanya saat jam pulang pak joko sudah ada disini menjemput saya.ohk,,,mungkin
sedang dalam perjalanan.karna hujan deras seperti ini sulit untuk cepat sampai
kesekolah.kan kalau hujan biasanya jalan raya banjir.ohk iya ya..pak saya lupa
mungkin pak joko terjebak kemacetan,kalau boleh bapak tau rumahmu dimana?saya
tinggal diperumahan indah permai blok C pak.
Kalau
bapak ngak salah perumahan itu kira-kira jauhnya sekilo dari sekolah ini?kata
pak zaka kepadaku”iya pak betul sekali.kalau begitu kamu berteduh dulu dirumah
bapak,sambil menunggu jemputan kamu.nanti kalau hujannya sudah reda dan
jemputan kamu belum datang-datang juga
kamu akan bapak antar,tapi....kita naik sepeda bapak ya?karena bapak
hanya punya sepeda nak itupun kalau kamu mau.iya pak ngak apa-apa,itu sudah
lebih dari cukup buat saya.dari pada aku menunggu pak joko yang belum datang
juga dan ngak tau ada dimana bisa-bisa aku kemalaman di sekolah.kalau begitu
mari kita kerumah bapak,istri bapak juga mungkin sudah menunggu”kata pak zaka
kepadaku.mereka pun bergegas lari menuju rumah pak zaka yang terletak di belakang
sekolah,dari kejauhan sesosok perempuan yang telah berumur mondar-mandir
didepan rumah yang nampaknya sedang gelisah menunggu seseorang dan itu tak lain
adalah istri pak zaka yang bernama bu suri.”aduh bapak kenapa basah-basahan
entar sakit lagi..ngak basah amat kok bu,,ohk ya bu ini santi salah satu siswa
bapak di kelas 2.dari tadi dia sedang menunggu jemputannya tapi sudah lama
belum datang-datang juga,saat bapak mau memeriksa ruangan depan sekolah apa
sudah terkunci atau belum bapak kaget melihat ada siswa yang sedang berteduh
dibawah pohon dan nampaknya sedang kedinginan.bapak kasihan meninggalkannya
sendiri apalagi dia anak gadis,makanya bapak ajak dia kerumah sambil menunggu
hujan reda dan menunggu jemputannya nanti kalau sampai hujan reda jemputannya belum
datang juga bapak akan antar dia kerumahnya kata pak zaka kepada istrinya
menerangkan dengan jelas nasib siswanya tersebut.bu suri menghampiri santi yang
saat itu masih berdiri di teras rumah dan di ajaknya masuk kedalam rumah karena
diluar sangat dingin,santi pun ikut bersama bu suri dan bu suri menyuguhkan teh
hangat untuknya dan pak zaka yang sedang kedinginan.
Tak
lama hujanpun berangsur-angsur reda,namun pak joko belum datang juga.hari sudah
mulai malam,akhirnya pak zaka memutuskan untuk mengantarkan aku kerumah dengan menggunakan sepeda.dalam
perjalanan menuju rumah santi tiba-tiba kepala pak zaka terasa sakit dan pak
zaka pun memberhentikan sepedanya.aku sangat terkejut karena pak zaka berhenti
dengan tiba-tiba”ada apa pak?kataku pada pak zaka,hmmm..ngak ada apa-apa kok
bapak hanya mau memeriksa ban sepeda saja jangan sampai sudah kempes,ternya
tidak bapak kira kempes ban sepeda karena terasa agak oleng”jawab pak zaka
kepadaku untuk mengelabuiku jangan sampai aku tahu bahwa ia sedang menahan
sakit pada kepalanya.akhirnya pak zakapun melanjutkan perjalanan walaupun dalam
kondisi yang kurang memungkinkan,tak lama kemudian akhirnya kami sampai juga
dirumah yang tampak terlihat dari jalan depan kedua orang tuaku sedang menunggu
aku dengan penuh rasa cemas.pak zaka memberhentikan sepedanya dan segera
mengantarkan aku pada kedua oarang tuaku yang dari tadi telah dan menantiakannya,sesampai
dirumah aku menceritakan mengapa diriku terlambat pulang dan ternyata pak joko
yang biasa menjemputku disekolah sedang sakit.kedua orang tuaku sangat
berterima kasih kepada pak zaka yang telah berkenan mengantarkan aku pulang
kerumah dan pak zaka segara pamit pulang.dalam perjalanan keruamh pak zaka hampir-hampir tak dapat menahan rasa
sakit pada kepalanya tersebut,pak zaka hanya terus berdoa sambil mengayuh
sepedanya yang perlahan-lahan mulai tersenda-sendat dan tak lama pak zaka
terjatuh dari sepedanya.untunglah pak zaka jatuh belumlah jauh dari
rumahku,ayah yang saat itu mau menutup pintu pagarnya mendengar seperti ada
suara aneh dan segara melihatnya.ayah mendapati pak zaka terkulai lemas sambil
tak sadarkan diri,segera dibopongnya pak
zaka ke mobil dan dilarikan kerumah sakit.sampai dirumah sakit pak zaka segera
mendapatkan perawatan intensif di unit gawat darurat,sementara pak zaka
mendapatkan pertolongan dari tim medis rumha sakit setempat aku dan ibu segera
pergi menemui istri pak zaka dan memberitahukan keadaan pak zaka yang saat ini
berada dirumah sakit.bu suri sangat kaget dan ketakutan,kami bertiga menuju
rumah sakit,sesampai disana dokter yang menangani pak zaka memberitahukan
keadaan pak zaka kepada istrinya bahwa dari hasil pemeriksaan ternya pak zaka
mengidap penyakit kanker otak stadium 4.bu suri sungguh tak menyangka kalau
suaminya mengidap kanker otak yang mungkin umurnya tidak akan lama lagi.
Setelah
beberapa hari dirumah sakit pak zakapun diizinkan untuk pulang kerumah dengan
catatan harus istirahat penuh,2hari sudah pak zaka keluar dari rumah
sakit.tetapi pak zaka tetap bersi keras untuk tetap bekerja sebagaimana biasa
beliau tidak ingin terlihat seperti orang yang tidak berdaya disisa hidupnya
ini.hari demi hari dilaluinya dengan berbagai aktifitas seperti biasanya tanpa
memikirkan penyakit yang sewaktu-waktu dapat mengakhiri hidupnya,semakin hari
wajah pak zaka semakin terlihat brbeda dari sebelum-sebelumnya,matanya mulai
terlihat seperti lebam,mukanya sangat pucat seperti mayat hidup,namun pak zaka
tetap semangat dalam menjalani hidupnya tanpa sedikitpun takut terhadap
penyakitnya yang sewaktu-waktu merenggut nyawanya atau sedih karena hidupnya
mungkin tidak akan lama lagi bahkan beliau tidak pernah mengeluh akan apa yang
dirasakannya.pak zaka tetaplah pak zaka yang dulu,masih rajin dalam bertugas
dan masih bisa bercanda gurau dengan teman serta para siswa-siswanya.bu suri
tetap setia mendampingi pak zaka walaupun bu suri tahu bahwa suaminya tidak
dapat menemaninya dalam waktu yang lama lagi,banyak siswa-siswa yang pernah
ditolong ole pak zaka sedih melihat kondisi pak zaka yang semakin mundur.hanya
obat-obattanlah yang membantu pak zaka dalam mempertahankan hidupnya,hari itu
tepatnya hari ulang tahun sekolah kami pak zaka ikut berperan dalam
mempersiapkan segala keperluan perayaan walaupun sesekali kami melihat pak zaka
mengerutkan dahinya karena menahan sakit yang bukan main,tampak pak zaka mulai
terlihat lemas,jalannya mulai melambat dan tersendat-sendat.tetapi pak zaka
tetap semangat mempersiapkan semuanya.
Keesokan
harinya tepat hari ulang tahun sekolah kami,semua para siswa dan guru-guru
semua berada dihalaman sekolah merayakan ulang tahun sekolah yang ke sepuluh
dan pak zakapun turut serta dalam merayakan.aku melihat pak zaka duduk manis
sambil tersenyum menyaksikan para siswa bernyanyi riang tetapi ada yang lain
dengan pak zaka,beliau tiba-tiba meneteskan air mata tetapi tetap
tersenyum.karena penasaran aku ,menghampiri pak zaka,,,dan saat ku tatap
matanya seakan matanya tak berkedi lagi.aku semakin pku sentuh penasaran saja
ada apa dengan pak zaka kusentuh
tangannya dan aku sangat kaget dan tak menyangka bahwa pak zaka guru yang
paling baik dan senang menolong kini telah tiada,aku lalu memberitahukan kepada
guru dan istri pak zaka.suasana yang tadinya gembira kini menjadi sedih dan
seisi sekolah berduka.pak zaka dikebumikan di dekat makam orang tuanya.pak zaka
sangat berjasa,beliau sangat pantas disebut sebagai pahlawan tanpa
jasa,jasa-jasa beliau tidak pernah akan terlupakan.selamat jalan guruku,selamat
jalan pahlawanku semoga semua budi baikmu terbalaskan diakhirat kelak.
wah bagus nih artikelnya, ditunggu artikel barunya ... ^_^
ReplyDelete#comment back ya hihiihihih :)
Thanks
Delete