viva hidayah Diburu kemana-mana, Pemimpin Koperasi Langit Biru Jaya
Komara menghilang. "Ia seperti raib ditelan bumi" kata Kepala Polisi
Sektor Cisoka, Ajun Komisaris Budi Hermanto, Kamis 7 Juni 2012.
Budi
mengaku timnya telah mencari Jaya ke tempat tinggalnya di Pelosok
Cisoka, Kecamatan Solear. Namun hasilnya juga tetap nihil.
Polisi,
kata Juru Bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengakui
kesulitan mengusur kasus ini. Apalagi, mayoritas nasabahnya, tersebar di
banyak daerah di Indonesia. Nasabah koperasi itu, kata Rikwanto,
antara lain berada di Jawa Barat, Sumatera, dan Sulawesi. "Sebanyak 70
persen di luar DKI Jakarta," kata dia. Hingga kini belum ada penetapan
tersangka, tapi 17 saksi telah diperiksa, termasuk karyawan dan
investor.
Polisi mulai menyelidiki kasus ini setelah
empat investor melapor ke kantor Kepolisian Resor Kota Tangerang atas
tuduhan penipuan. Saat ini aset dan dokumen koperasi disita polisi. Aset
yang disita polisi, di antaranya gedung koperasi dan rumah Jaya Komara.
Ia mengatakan puluhan investor masih berdatangan ke
kantor koperasi di Perum Bukit Cikasungka Blok ADF Nomor 2, 3, 4, Desa
Cikasungka, Kecamatan Solear. Sebanyak 150 personel diturunkan untuk
menjaga aset yang rawan terhadap penjarahan dan pengrusakan tersebut.
Apalagi, kata dia, pengelola koperasi telah mengumumkan akan membagikan
bonus keuntungan usaha pada 2 Juni hingga besok. Sabtu pekan lalu,
sebanyak 2.000 investor mengamuk dengan menjarah dan merusak kantor
koperasi.
Koperasi Langit Biru, semula bernama PT
Trasindo Jaya Komara, berdiri sejak Januari 2011. Salah satunya kegiatan
usahanya adalah pengelolaan daging dan kerja sama dengan 62 pemasok
daging sapi.
Sebelum berbentuk badan hukum, koperasi ini
telah memutar uang dana nasabahnya sebesar Rp 6 triliun. Pengelola
menggunakan sistem arisan daging bermotif multilevel marketing. Jumlah
nasabah koperasi mencapai 125 ribu orang.
No comments:
Post a Comment