Bank Indonesia (BI) hari ini melaporkan
jumlah cadangan devisa bulan Mei sebesar $111,53 miliar. Angka tersebut
lebih rendah dibanding jumlah simpanan valuta asing BI bulan sebelumnya
yang sebesar $116,41 miliar. Deputi Gubernur Hartadi Sarwono memang
tidak menyebut alasan di balik penurunan jumlah devisa bulan ini, namun
pelaku pasar melihat hal tersebut sebagai efek dari intervensi otoritas
di pasar uang. BI memang perlu mengendalikan kinerja kurs rupiah yang sedang melemah akibat penguatan dollar.
Apalagi investor yang tadinya rajin menyerbu emerging markets seperti
Indonesia, kini justru beralih mengoleksi aset yang lebih aman
guncangan.
Traders di pasar memprediksi Bank Indonesia telah menjual hampir $2 miliar pada pekan lalu saja untuk membantu nilai tukar rupiah. Jika ditelusuri ke belakang, jumlah intervensi itu adalah partisipasi terbesar BI di pasar valuta. Sikap otoritas mampu mengangkat kurs IDR dari level terendah dalam dua tahun terakhir versus dollar. Namun rupiah masih anjlok 4% sepanjang tahun ini sekaligus menjadi valuta dengan kinerja terburuk di Asia.
No comments:
Post a Comment