Gubernur Diminta Jadi Mediator Aceng-Dicky

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi sudah mendengar keinginan Dicky Chandra untuk melepaskan jabatannya sebagai Wakil Bupati Garut.

"Saya kemarin telepon Gubernur Jawa Barat [Ahmad Heriawan]. Saya bicarakan tiga hal, salah satunya Dicky. Saya bilang ke gubernur, itu hak yang bersangkutan untuk mundur,” ujar Gamawan di Kemendagri, Jakarta, Kamis 8 September 2011.

Menurut Gamawan, setiap kepala daerah memiliki hak untuk mundur. Namun, ada beberapa persyaratan yang harus dilakukan. Salah satunya adalah persetujuan sekian persen suara dari DPRD, kemudian usulan ini disampaikan ke gubernur dan menteri.

Meski demikian, Gamawan lebih memilih solusi mediasi agar dapat diketahui latar belakang pengunduran diri Dicky Chandra. "Agar diketahui duduk persoalan sebenarnya antara Dicky dengan Aceng [M. Fikri, Bupati Garut]," ungkapnya.

Gamawan berharap Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriawan dapat menjadi mediator untuk mencari solusi terbaik agar komunikasi Aceng dan Dicky dapat terjalin kembali. “Kalau ada yang menjadi penghalang dalam melaksanakan tugas, Gubernur dapat merumuskan bersama-sama sehingga semua pihak bisa harmonis kembali. Saya minta dibukanya komunikasi antara Aceng dan Dicky. Alangkah idealnya keduanya tetap bersama,” ujar Gamawan.

Hari ini rencananya, Dicky akan menghadap Gamawan untuk membicarakan keinginannya untuk mundur. Namun sampai siang tadi, Gamawan mengaku belum mendengar kepastian Dicky untuk menghadapnya.

Sebelumnya, Dicky angkat bicara soal pengunduran dirinya sebagai Wakil Bupati Garut. Dia mengakui ada persoalan dengan Aceng.  "Karena saya tidak mampu membantu Bupati. Saya terlalu banyak kelemahan, dari sisi pengalaman saya juga kurang. Kalau bicara tidak sejalan," kata Dicky.

• VIVAnews