RSS Feed
.jpg)
viva hidayah Kebumen, Seruu.com – Sebuah buku fiksi bacaan siswa Sekolah Dasar (SD)
membuat hebooh di Kebumen (Jateng). Salah satu isi bahasan buku itu
cenderung berbau porno dan bisa menyesatkan anak-anak. Keberadaan isi
buku bersampul warna oranye dan kuning setebal 168 halaman itu masih
harus dikaji.
Buku berjudul ‘Ada Duka di
Wibeng’, itu terselip diantara sekitar 4.292 buku yang termasuk dalam
bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Perpustakaan SD Kabupaten Kebumen
tahun 2010. Buku tersebut ditulis oleh Jazimah Al Muhyi dan diterbitan
Era AdiCitra Intermedia, Solo 2008.
Sejumlah pihak yang membaca buku fiksi sebagai pengayaan mata pelajaran Bahasa Indonesia tersebut menilai, ada sejumlah bagian materi yang tidak pantas untuk dikonsumsi siswa sekolah dasar karena mengandung unsur pornografi., utamanya pada halaman 93, yang menyinggung soal berhubungan intim melalui dialog diantara para tokohnya.
Dalam sejumlah percakapan diantara para tokohnya, disebutkan bagaimana trik berhubungan seks agar ‘aman’ dari kemungkinan hamil dan supaya tidak terkena penyakit kelamin. Salah satunya dengan menggunakan KB kalender. Selebihnya, buku yang konon sudah lulus penilaian Panitia Penilaian Buku Nonteks Pelajaran (PPBNP) tersebut mengisahkan kejadian sehari-hari yang dikemas dalam kacamata agama. Dari jilbab sebagai yang hanya dijadikan kedok, kontes lelaki pujaan, cerita cinta murid dan guru hingga soal seks yang hanya pantas bagi suami istri.
Kepala SD Negeri 2 Krandegan Puring, Kebumen, Karjino mengaku tak habis pikir dengan lolosnya buku tersebut. "Memang ada materi yang kurang pantas bahkan berbau pornografi," kata Karjino, Selasa (29/5/2012).
Karjino mengaku setelah mencermati isi buku itu langsung mengamankan sejulah buku itu dari perpustakaan sekolahnya.
Hal senada juga dilakukan Marsigit, Kepala Sekolah SD Negeri Adiluhur Kecamatan Adimulyo. Marsigit mengaku telah menyita buku tersebut dan menyimpan agar tidak lagi dipinjam oleh para siswa. “Kami merasa kecolongan karena buku tersebut terselip diantara ribuan buku lain, yang merupakan buku pengayaan materi sejumlah mata pelajaran,” kata Marsigit
Sejumlah pihak yang membaca buku fiksi sebagai pengayaan mata pelajaran Bahasa Indonesia tersebut menilai, ada sejumlah bagian materi yang tidak pantas untuk dikonsumsi siswa sekolah dasar karena mengandung unsur pornografi., utamanya pada halaman 93, yang menyinggung soal berhubungan intim melalui dialog diantara para tokohnya.
Dalam sejumlah percakapan diantara para tokohnya, disebutkan bagaimana trik berhubungan seks agar ‘aman’ dari kemungkinan hamil dan supaya tidak terkena penyakit kelamin. Salah satunya dengan menggunakan KB kalender. Selebihnya, buku yang konon sudah lulus penilaian Panitia Penilaian Buku Nonteks Pelajaran (PPBNP) tersebut mengisahkan kejadian sehari-hari yang dikemas dalam kacamata agama. Dari jilbab sebagai yang hanya dijadikan kedok, kontes lelaki pujaan, cerita cinta murid dan guru hingga soal seks yang hanya pantas bagi suami istri.
Kepala SD Negeri 2 Krandegan Puring, Kebumen, Karjino mengaku tak habis pikir dengan lolosnya buku tersebut. "Memang ada materi yang kurang pantas bahkan berbau pornografi," kata Karjino, Selasa (29/5/2012).
Karjino mengaku setelah mencermati isi buku itu langsung mengamankan sejulah buku itu dari perpustakaan sekolahnya.
Hal senada juga dilakukan Marsigit, Kepala Sekolah SD Negeri Adiluhur Kecamatan Adimulyo. Marsigit mengaku telah menyita buku tersebut dan menyimpan agar tidak lagi dipinjam oleh para siswa. “Kami merasa kecolongan karena buku tersebut terselip diantara ribuan buku lain, yang merupakan buku pengayaan materi sejumlah mata pelajaran,” kata Marsigit
No comments:
Post a Comment