
Apakah yang dimaksud mantan Dirut PLN ini tentang ahli sinyal dan petir tersebut? Ternyata, sinyal dan petir tersebut yakni adalah para ahli dibidang persinyalan telekomunikasi Kereta Api dan kelistrikan.
"Saya akan kumpulkan para ahli sinyal dan petir Jumat sore pekan depan bersama manajemen KAI. Semoga ada jalan keluar, mohon doanya," tulis Dahlan seperti dikutip detikFinance, Rabu (8/5/2012).
Dahlan menyampaikan begitu banyaknya keluhan tentang Kereta Api Listrik (KRL). Hal ini diakibatkan seringnya sinyal KRL 'Byar-Pet' alias mati atau mengalami gangguan.
"Saya lagi berfikir apakah sebaiknya KAI cari sendiri saja uang untuk perbaiki sinyal/menggantinya dengan yang baru?," tambahnya.
"Anggarannya memang bisa triliunan, tapi uang kan bisa dicari. Tinggal apakah boleh? Karena sinyal itu menurut UU bukan bagiannya KAI," ungkapnya.
Sinyal KRL itu, sambung Dahlan sangat sensitif dan menyangkut keselamatan penumpang. Oleh sebab itu hal ini harus lebih diseriusi.
"Tidak boleh main-main. Saya kaget untuk mengganti sinyal itu perlu impor besar-besaran dengan dana triliunan," tuturnya.
"Bisakah para ahli ITB, ITS, UGM dan UI menciptakan sendiri? Petir terbanyak di Indonesia memang di antara Depok dan Bogor. Saya curiga ini yang ganggu KRL," jelasnya.
Sebelumnya, KRL di Jabodetabek memang kerap mengalami permasalahan di sinyal. Perjalanan KRL kerap terhenti akibat sinyal yang tidak sampai di setiap pintu-pintu kereta api. Hal ini membuat Dahlan gerah dan berfikir untuk mencari jalan keluarnya.
No comments:
Post a Comment