Viva-Hidayah. Suasana Kota Gorontalo dan sekitarnya sempat mencekam
Kamis (26/4/2012) siang setelah tersiar kabar tentang meninggalnya
seorang personel Kostrad, Prada Firman. Firman merupakan salah seorang
korban dalam bentrokan antara oknum aparat kepolisian dan TNI, Sabtu
(21/4/2012) malam lalu.
Dalam keterangannya kepada Tribun Manado,
seorang anggota polisi yang minta identitasnya diharasiakan mengatakan,
mereka diimbau tak menggunakan seragam dinas karena khawatir akan aksi
balasan.
"Ibu-ibu Bhayangkari diungsikan ke suatu tempat untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan," ujar polisi tersebut.
Berbagai
isu simpang-siur pun sempat menyebar yang mencemaskan warga Gorontalo.
Rahmat, salah seorang warga Kota Gorontalo mengaku menerima pesan
pendek tentang adanya sweeping aparat tertentu terhadap aparat yang
lain.
"Saat ini seluruh masyarakat cemas dan kondisi kota
mencekam. Berbagai kabar menakutkan beredar di masyarakat walaupun belum
bisa dipastikan kebenarannya. Sejumlah toko juga memilih tutup lebih
awal," jelasnya.
Kapolda Gorontalo Brigjen Pol Irawan Dahlan
melalui Kabid Humas Polda AKBP Lisma Dunggio Kamis (26/4) sore
memberikan keterangan bahwa sejauh ini situasi Kota Gorontalo kondusif.
Sejumlah informasi yang merebak pada Kamis siang termasuk ibu-ibu bhayangkari diungsikan tidak benar.
"Mengungsi bagaimana, tidak ada itu. Saya saja baru sampai di rumah dengan mobil lengkap dengan seragam dinas dan tidak ada sweeping dan penyerangan," kata Lisma Dunggio.
Sejumlah informasi yang merebak pada Kamis siang termasuk ibu-ibu bhayangkari diungsikan tidak benar.
"Mengungsi bagaimana, tidak ada itu. Saya saja baru sampai di rumah dengan mobil lengkap dengan seragam dinas dan tidak ada sweeping dan penyerangan," kata Lisma Dunggio.
Ia meminta masyarakat Gorontalo tetap tenang
dan tidak terpancing isu-isu yang bereda. "Saya tegaskan, Gorontalo
dalam situasi kondusif dan seluruh masyarakat diminta tetap tenang dan
tidak terpengaruh informasi menyesatkan," ujarnya.
Informasi
adanya gerakan personel Kostrad mau menyerang Mako Brimob juga dibantah
Lisma Dunggio. Namun ia mengakui seluruh personel polisi yang bertugas
di lapangan sudah ditarik ke markas masing-masing.
"Yang benar
semua personel diperintahkan kembali markas. Semua Mapolres dan
Mapolsek juga diperintahkan mewaspadai diri sambil tetap tenang dan
tidak terpancing," ujar Lisma.
Pantauan Tribun Manado di Kota
Gorontalo sampai Kamis (26/4/2012) malam situasi aman. Warga masyarakat
tetap beraktivitas seperti biasa, terlihat dengan masih bukanya
toko-toko dan warung makanan di sepanjang jalan mulai dari Isimu,
Limboto sampai ke simpang lima Telaga yang merupakan daerah perbatasan
Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo. Di sekitar tugu Adipura yang
merupakan pusat keramaian warga seolah tidak terusik dengan informasi
simpang-siur pada siang harinya.
Hanya di Mapolres Limboto, Mapolda Gorontalo dan beberapa pos polisi penjagaan ketat dan status siaga diberlakukan.
Sebelumnya,
Prada Firman menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit dr. Aloe
Saboe Kota Gorontalo, Kamis (26/4/2012) sekitar pukul 05.00 Wita.
Firman adalah prajurit Korps Strategis Angkatan Darat (Kostrad)
Batalyon 221 Gorontalo, salah seorang korban peristiwa yang terjadi di
Limboto akhir pekan lalu.
"Korban menderita luka tembak peluru
tajam pada lengan kiri atas tembus ketiak kiri. Operasi sudah dilakukan
untuk mengeringkan darah di paru-parunya, namun tidak tertolong," ujar
seorang tim medis yang menangani Prada Firman.
Jenazah Prada
Firman langsung diterbangkan ke kampung halamannya di Makasar Sulawesi
Selatan, Kamis pagi. Sebelum diterbangkan, jenazah dilepas secara
militer di Bandara Djalaludin Gorontalo. Seperti disaksikan Tribun,
iring-iringan jenazah dikawal ketat personel Kostrad dan TNI AD dari
beberapa wilayah di Gorontalo. Tak kurang ada tiga truk penuh yang
memuat personel Kostrad ikut mengantar keberangkatan jenazah di Bandara
Djalaludin Gorontalo.
Sejumlah wartawan yang hendak meliput
prosesi pelepasan jenazah tidak diizinkan masuk bandara. Hanya
dibolehkan meliput mengambil gambar dari luar pagar bandara. Prosesi
tidak berlangsung lama. Jenazah Prada Firman diterbangkan menggunakan
pesawat Hercules menuju bandara Hasanudin Makassar.
No comments:
Post a Comment