Santap Makanan di Seminar, 1 siswa dan 1 guru meninggal

Gorontalo - Sebanyak 77 orang di Kabupaten Gorontalo terpaksa menjalani perawatan di Rumah Sakit Dunda, Limboto, Rabu, 26 Oktober 2011. Mereka mengalami gejala mual dan muntah-muntah. Mereka diduga keracunan makanan yang disediakan dalam seminar di Sekolah Menengah Pertama 2, Kecamatan Bongomeme, Kabupaten Gorontalo, kemarin. Nyawa seorang guru dan bocah berusia 14 tahun tidak tertolong. 

Seminar yang membahas masalah pendidikan karakter itu diselenggarakan Ahad lalu. Para peserta mendapat hidangan nasi kotak. "Setelah makan nasi kotak, perut saya mual-mual," kata Asia Mamu, guru sekolah dasar di Kecamatan Hepuhulawa, Kabupaten Gorontalo. Saat itu Asia belum menyadari jika dirinya keracunan. Setelah mendengar kabar teman-temannya telah lebih dulu dirawat di rumah sakit,  ia baru memeriksakan diri. "Dokter  memberitahukan bahwa saya juga keracunan."Astuti, seorang guru SMP di Kecamatan Limboto yang juga menjadi korban, mengatakan seminar itu diikuti sekitar 1500  guru dari tingkat SD, SMP, maupun SMA. "Karena sudah lapar, kami makan siang dengan lahap. Tapi habis itu perut kami mual," tambah Astuti.Dokter spesialis penyakit dalam RS Dunda, A.R Mohammad, mengatakan pasien yang menderita keracunan bertambah setiap lima menit. Bahkan, sudah dua pasien meninggal, yakni seorang guru dan seorang lagi anak berusia 14 tahun. "Anak yang meninggal itu makan nasi kotak yang dibawa orang tuanya," kata Mohammad.Menurut Mohammad, sampai dengan saat ini dia belum bisa memastikan jenis racun yang menjadi biang keladi musibah itu. "Sampel makanan itu sudah hilang," ujarnya.Hingga saat ini pasien di RS Dunda masih membludak. Mereka kebanyakan adalah guru-guru yang ikut seminar dan keluarga yang ikut menyantap nasi kotak untuk peserta seminar.