OC Kaligis: Harta Nazaruddin Rp150 Miliar

Pengacara Muhammad Nazaruddin membeberkan keterangan kliennya di hadapan Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Salah satunya termasuk hubungan klien mereka dengan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

"Nazaruddin dan Anas Urbaningrum beserta para istri pernah bergabung dalam suatu usaha di bawah naungan PT Anugerah Nusantara," kata Kaligis dalam keterangannya yang diterimaVIVAnews.com, Senin 12 September 2011.

Dalam dokumen yang dimiliki VIVAnews, diketahui Anas dan Nazaruddin berkongsi di beberapa perusahaan, antara lain PT Anugerah Nusantara dan PT Panahatan. Pada tanggal 1 Maret 2007, Anas membeli 30 persen saham Nazaruddin di PT Anugerah. Saat itu Nazaruddin masih Wakil Bendahara Umum Demokrat.

Anas juga memiliki saham di salah satu perusahaan Nazaruddin yang lain, PT Panahatan. Pada 2008, Anas dan Nazaruddin sama-sama memiliki 35 ribu lembar saham. Sisanya dimiliki oleh sepupu Nazaruddin, M. Nasir, yakni 30 ribu lembar saham.

Dengan nilai satu lembar saham Rp1 juta, berarti Anas Urbaningrum mempunyai saham senilai Rp35 miliar di perusahaan itu, Muhammad Nazaruddin Rp35 miliar, dan M Nasir Rp30 miliar. Dalam stuktur perusahaan, Nasir menjabat sebagai direktur, Nazaruddin Komisaris Utama, dan  Anas sebagai Komisaris.

Namun, Nazaruddin mengaku pada Juni 2007, istrinya, Neneng Sri Wahyuni keluar dari PT Anugerah. Pada 2009, Nazaruddin ikut keluar dari PT Anugerah. "Alasan pengunduran diri karena hendak diangkat menjadi anggota DPR. Sebelum bergabung menjadi anggota DPR, Nazaruddin pernah melaporkan secara resmi kekayaan yang dimilikinya sejumlah kurang lebih Rp150 miliar," demikian Kaligis menyatakan. (umi)• VIVAnews